Ternyata radar semarang jawa pos pernah menayangkan wawancara denganku waktu itu.
Berikut kuambilkan petikannya.
AGAR lancar menulis buku, harus banyak membaca ayat-ayat Kauniyah dan Kauliyah. Kauniyah maksudnya kontekstual, bisa mengalami dan merasakan sesuatu atau peka terhadap lingkungan dengan memahami hikmah-hikmah dari peristiwa. Sedangkan Kauliyah adalah tekstual atau fiksi dan non fiksi, sehingga bisa menambah wawasan ilmu.
Itulah tips menulis buku dari penulis asal Kota Semarang, Dian Nafi. “Kalau kedua cara itu diterapkan, maka kita akan suka menulis,” kata Dian saat dihubungi Jawa Pos Radar Semarang, Jumat (11/3) kemarin.
Insinyur teknik arsitektur dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini menyebutkan, yang bisa ditulis anak-anak adalah yang paling dekat dengan diri penulis. “Misal pengalaman keseharian, sesuatu yang disukai dan bisa membantu menyelesaikan masalah (problem solving),’ ‘ujar penulis buku Bidadari Syurgapun Cemburu.
Sedangkan untuk memulai menulis, dimulai dari yang pendek dahulu. Yakni permulaan, pembukaan, kemudian konflik dimunculkan dan nantinya baru mencapai klimaks serta diakhiri resolusi (penurunan) dan penutup. “Yang perlu diperhatikan bagi penulis pemula, khususnya bagi anak-anak adalah mematangkan konsep yang kuat atau punya bayangan nanti tulisannya seperti apa. Jadi pembukaanya seperti apa. Nantinya tidak panjang lebar dan konsepnya berurutan,” sebut penulis buku Laki Itu Menghianatiku ini.
Pecinta purnama dan penikmat hujan ini juga memberikan tips menciptakan karakter bagi pemula, harus bukan karakter biasa atau tokoh, karena dalam setiap cerita harus ada konfliknya. “Kalau ceritanya mengalir dan menarik, tentunya bisa dilakukan beberapa kali revisi, kemudian dibaca-baca ulang. Kalau memang perlu diinkubasi (diendapkan) tulisannya, baru dibuat yang sesungguhnya, “ ujar penulis yang mulai populer sejak 2008 ini.
Penulis buku Mis Backpaker Naik Haji ini mengaku banyak keuntungan dari menulis. Di antaranya makin banyak membaca dan belajar, mengasah kepekaan terhadap lingkungan, menambah wawasan dan menambah finansial yang nantinya berdampak kepuasan. ”Menumbuhkan minat menulis anak juga mudah yakni dengan membiasakan diri bahwa apa yang kita tulis nantinya bermanfaat. Karena dengan menulis sampai kita tiada (meninggal, red), akan tetap dikenang, yah seperti amal jariyah di dunia,” katanya.
sumber: https://radarsemarang.jawapos.com/rubrikasi/cover-story/2016/03/13/harus-bisa-baca-ayat-kauniyah-dan-kauliyah/
0 Komentar