Dua Garis Biru Film Dakwah LaaTaqrobuzzinaa


Dua Garis Biru Film Dakwah LaaTaqrobuzzinaa


Alhamdulillah akhirnya kesampaian nonton film Dua Garis Biru besutan perdana arahan mbak Gina S Noer-nya mas Salman Aristo. Siang-siang naik sepeda ke bioskop sendirian setelah tertunda beberapa hari karena banyak acara lainnya.


Sayangnya aku nggak sempat ajak anak-anakku nonton bareng. Semoga kapan-kapan saat ditayangkan di televisi, bisa menonton lagi bareng anak-anak. Karena sebagaimana sebagian besar komentar penonton yang bijak, film ini membuka diskusi dengan anak-anak tentang pendidikan seks dan reproduksi yang sebenarnya mereka butuhkan, tetapi kita cenderung segan membicarakannya karena menganggap itu tabu. 

Aku suka film ini karena kita dibuat tegang terus. Emosi diaduk-aduk sepanjang waktu pemutaran film dari awal sampai akhir. Kita dibikin senyum, ingat yang indah, kena trigger rasa deg-deg syer nya bagi yang masih puber, lalu sedih, geram, marah, kecewa, menyesal, sayang, jengkel, kesal, kasihan, dan seterusnya dan sebagainya. Komplit dah.


 Memang sudah seharusnya film itu begitu. Ada pengenalan karakter yang jelas di awal, tidak melalui telling tetapi melalui show, scene-scene, juga dialog yang berisi.


 Ada konflik yang langsung tampil tanpa kelamaan ba bi bu. Lalu raising conflict, sampai nggak ada jalan untuk balik karena sudah mengambil keputusan.
 Dan kemudian ada inevitable action setelah tokoh-tokoh menghadapi situasi-situasi yang penuh resiko dan menghadapi pertaruhan yang sulit. Uggh..
 Semoga tidak kemudian malah menjadikan inspirasi bagi orang-orang menggunakan kondom agar jangan sampai terjadi kehamilan ya, seperti yang sempat terceletuk dari mulutnya Dewi, kakaknya Bima, dalam satu scene di film ini.
 Semoga film ini akan sampai maksud dan tujuan dari pembuatnya. Untuk mengingatkan para remaja akan bahayanya pergaulan dan seks bebas. Kalau mau lebih ekstrimnya bilang, ini film dakwah kandungan Alquran Laa Taqrobuz zinaa, jangan mendekati zina.


 Semoga filmnya berkah manfaat dan menjadi amal sholih jariyah bagi pembuat dan pemainnya. Aamiin

Banyak penonton yang datang dengan pacarnya. Semoga setelah menonton film ini mereka mendapat hidayah. Aamiin
Post Navi

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Wah, udah nonton ya... Pengen nonton juga ih, karena banyak yg review bagus...

    BalasHapus