Jeng Yah dan Raya di Gadis Kretek

 Jeng Yah dan Raya di  Gadis Kretek



putri marino dan ario bayu mainnya bagus bangets. nggak nyangka juga kalau arya saloka ternyata bagus juga mainnya. mba ine ama dian sastro sudah jelas lah ya.

cita2ku membaca ulang novel gadis kretek-nya mba ratih kumala belum kesampaian, tapi nonton filmnya buka sedikit memori


nonton karya mba kamila andini dan ifa isfansyah ini menyadarkanku kembali bahwa sejatinya cerita, film, novel dll is all about delivering emotions


dan belakangan kita kehilangan kemampuan itu karena pengaruh AI :(

What kind of emotions that we want to deliver Why we think those emotions must be delivered What impact we want to achieve How to deliver it precisely, smoothly, gently When Where

Then we got those memorablel scenes from gadis kretek Minggat kowe! Saiki! Pak idroes mengacungkan jari ke arah luar kawasan pavrik kretek yg dibangunnya bertahun2 Sorot matanya merah menatap soeraja yg gagah namun gemetar. Semenit tadi keberanian baru saja muncul saat pengakuan,


sedetik barusan semua pengharapan hancur berkeping2. We got the emotions, we can feel the emotions. Kaget, kecewa dan marahnya pak Idrus. Kaget, kecewa dan patah hatinya Raya Sama2 kaget, sama2 kecewa, tapi beda kaget dan kecewanya. Sebegitu luasnya range of emotions. Sebegitu

Sebegitu kompleknya manusia. That's how we love stories. It reflects us, our life. We can learn, relearn, unlearn many things through watching, reading (and writing) stories. Salut buat yg nulis novelnya, nulis scroptnya, all the cast who know how to deliver, all crew. Bravo


Another memorable scene. Pas jeng yah mau jatuh, ditangkap raya. Pas raya melindungi jeng yah dr p budi. Saat raya menutupi jeng yah di pintu biru ruang saus. Then we got also how place the gimmick. Rokok merah di tangan raya. Bungkusan hijau di tangan seno. Kaleng. Kotak kayu.




Post Navi

Posting Komentar

0 Komentar