Jodipan: Santorini Di Malang

Jodipan: Santorini Di Malang




Wah, pas banget nih. Pas aku mau ada perjalanan ke Malang selama tiga harian, eh teman-teman di grup wa arsitektur lagi ramai perbincangkan kampung unik ini. Namanya Jodipan, di Malang euy. Keren banget, warna warni dan berada di bantaran sungai Brantas. Sehingga banyak yang menjulukinya sebagai Santorini-nya Malang.





Kampung warna-warni di Kelurahan Jodipan, Kota Malang, resmi dijadikan ikon destinasi oleh Pemkot Malang. Siapa sangka perkampungan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas menyerupai Santorini di Yunani digagas oleh delapan mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Mereka  menyulap kampung yang dulunya kumuh menjadi destinasi wisata baru. Dengan pengecatan warna-warni pada dinding, atap, pagar rumah hingga jalan setapak dan tangga-tangga batunya.

Menggandeng program Corporate Social Responsibilities (CSR) perusahaan cat mereka mewujudkan ide kreatifnya. Warna mencolok tak pelak kini kawasan Jodipan menjadi obyek foto selfie dan wefie.

Dari berbagai postingan di media sosial, view foto yang diambil dari jembatan yang menghubungkan Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Gatot Subroto, tak jauh dari Stasiun Besar Malang menyebut pemandangan itu lebih menyerupai kawasan Izamal di Meksiko, Nyhavn di Denmark, St John di Kanada atau bahkan Cinque Terre di Itali


Mereka bertajuk Guys Pro Komunikasi UMM, Nabila, Salis Fitria, Ira Yulia astutik, Dinni Anggraeni, Wahyu Fitria, Elmy Nuraidah, Fahd Afdallah dan Ahmad Wiratman.

Semua anggota timnya adalah mahasiswa Komunikasi UMM yang sedang menempuh mata kuliah Praktikum Event Public Relations. Tugas praktikum itulah yang mengharuskan mereka membuat program bermanfaat untuk masyarakat dengan menggandeng klien dari perusahaan swasta atau pemerintah.


PT Indana Paint sangat tertarik dengan proposal Guys Pro. Pemilik cat merk Decofresh  menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk program ini.

Inilah proyek "Decofresh Warnai Jodipan". Dua ton cat habis menyulap kampung di bantaran sungai .Berbagai elemen masyarakat dilibatkan untuk memulai bersih-bersih dan pengecatan lingkungan. 


Salis yang juga menjadi motor penggerak kelompok ini mengaku ide mengecat Jodipan diinspirasi konsep kawasan Kickstater, Rio De Janeiro, Brazil, Yunani serta Kota Cinque Terre, Italia



Mereka menggandeng masyarakat setempat melalui ketua RW dan RT. Mengerahkan tukang dan teknisi.  Juga didukung  oleh komunitas Mural Malang yang mendekorasi pagar dan tangga-tangga batu di dalam perkampungan. Sejumlah 90 rumah di RW 2 meliputi RT 6, 7 dan 9 menjadi sasaran


Wah, keren abis ya. Jadi kepikiran buat gerakan kayak gini juga di Demak yang notabene banyak daerah yang ada di bantaran sungai. Jadi bisa tambahan destinasi wisata ke kota wali ini. Iya kan? Yuk siapa yang mau ikut gabung? :)
Post Navi

Posting Komentar

4 Komentar