Brainstorming Kedaulatan SDA, Perubahan Iklim & Keadilan Ekologi

 Brainstorming Kedaulatan SDA, Perubahan Iklim & Keadilan Ekologi



Alhamdulillah akhir pekan kemarin aku berkesempatan mengikuti Temu Nasional Gusdurian di Surabaya. Di hari pertama, ada forum isu strategis yang dibagi dalam 8 kelas. Pada hari kedua ada Forum Tata Kelola & Resolusi Jaringan dengan 7 pembahasan.



Berikut beberapa catatan yang sempat kutangkap saat mengikuti Brainstorming Kedaulatan SDA (sumber daya alam), Perubahan Iklim & Keadilan Ekologi. 

(maaf kalau banyak singkatan karena aku langsung angkut dari cuitan live tweet saat sesi.)




Konsep kunci Secara ideologis, terminologi mengarah ke mana Kenapa Keberlanjutan ekologi Lingkungan lbh ke soal lingkungan scr menyeluruh Ekologi soal relasi dg lingkungan Ekologi politik mengatur relasi dna akses adl org, kekuasaan yg memiliki modal.

Konsep Anthroposentrisme menempatkan manusia sbg sentral yg py kekuasaan atas alam, membolehkan eksploitasi Lawannya adl ekosentrisme, alam sbg pusat dan subyek Ekofeminism Gerakan feminis terkait ekologi


Ada byk jejak Gus Dur terkait isu ekologi, tapi perlu riset lbh serius ttg ini.

Baru ditemukan 8 tapak sejak GD jd aktifis Isu ekologi bukan baru tapi tdk sekuat isu2 lain yg jd percakapan sehari2

Fiqh energi terbarukan dr lakpesdam

Ternyata meski pakai PLTS ongrid, pagi menghasilkan energi surya, gak punya storage shg kelebihan dititipkan PLN. Tapi saat diminta kembali, tdk sepenuhnya diberikan. Shg harganya lbh mahal Regulasi tdk mendukung Literasi masy belum ada

Kalau mau menekan parafactory agak susah. Bisa gak sih carbon pricing diterapkan?




Draft lebih ke perspektif keberpihakan, advokasi grassroot yg jd korban eksploitasi Apakah benar bhw isu ekologi kalah penting dr isu lain? Kenapa? Dr Thamrin: republik kapling Negeri ini sdh dikapling Isu tata lahan hrs serius dibongkar Bicara ekologi= bicara peradaban

Hrs diarusutamakan Pandangan ekologi masing2 daerah berbeda. Bentang alam berbeda2 Kasepuhan cipta gelar bikin PLTM MICROHYDRO Ktk surplus, PLN nawarin utk mengelola dan menjual Teknologi sederhana utk siapa, oleh siapa, buat apa Penting utk dibongkar!

Bgm kita menyambungkan dg perspektif gusdur Ex: soal hidup matinya orang kendeng, soal ideologis dll

Antara collecting issues dan curhat tersembunyi jadi baur Regulasi malah melegalkan merampas lahan rakyat Utk melihat apa yg hrs dilakukan dg konflik2 SDA Agar konflik2 yg tadinya mjd isu tdk seksi jd hal yg urgen diperbincangkan Ex: di hulu ada target produksi plastik

Trenggalek tambang emas Akar rumput warga NU menolak Perlu dukungan utk konflik2 agraria Tambang bakri di jombang utara Ada perlawanan warga Watak yg sendhiko dhawuh kyai2 Shg ada pengajian undang kyai yg dukung tambang, shg melemahkan perjuangan warga Ini hrs jadi catatan



Kendeng rembang alami gejolak tambang semen Kawasan lindung geologi CAT, tdk boleh ditambang as said perda Warga gugat PTUN 19x Ada kabar gugatan kadaluwarsa PK ke MA, menang shg ijin tambang hrs dicabut Tp gubernur tdk nyabut Warga longmarch jkt Gub cabut&keluarkan ijin dlm 1 hr

Jgn sampai tjd krisis pangan, krisis ekologi dan krisis moral Gandum, sorgum, ubi, sagu juga hrs dilestarikan Hrs bergandeng tangan

Sbnrnya kita yg membutuhkan alam atau alam yg butuh kita? Polarisasi spt itu jarang diungkap Dlm relasi saling membutuhkan itu, justru manusia yg butuh Dlm pendidikan, rasio dibangkitkan tapi rasa dimatikan Kalau rasa dibangun dlm intersubyektif agar ada kesetaraan

Org sekolah bilang org agama kolot Agama jd alat ekslusi yg dahsyat Kyai2 dimanfaatkan Bencana terbesar ktk aspek material rusak, budaya hilang Krn basis utama budaya adl aspek material Bgm manusia memahami diri sendiri Sekolah hrs mengajarkan cara mendengar isi hati

Bgm membangun relasi dg rasa Bgm merasakan alam jika kita tdk bisa merasakan diri sendiri Hrs mutualistik

Bahkan regulasi ktk berhubungan dg alam itu dg lintas Ktk punya terminologi kerusakan alam, apakah kita tdk menempatkan alam sbg subyek? Apakah kita tdk merasa bhw alam itu entitas sendiri? Jgn2 krn utk kepentingan kita, bukan kepentingan alam?

Manusia menuju kemajuan terus menerus, tp alam rusak?

Mengupload: 17140 dari 17140 byte diupload.

4 hal utama yg perlu didasari Urgensi menilik hubungan politik dan ekologi Byk dihijack dg hasrat libido pembangunan. Nalar2 yg hrss dibongkar Ex: pindah IKN, JKT ditinggalkan?

Elit terima sumbangan besar negara2 timur ie: norway proyek REDD masuk ke elit, masyarakat adat cuma dpt cleperannya Masy yg tiap hari sdh jaga hutan, di claim Konflik horisontal rebutan cleperan dana

Papua, aru, seram Mantengin laut Narasi diskursif laut, bgm laut byk kecolongan Narasi internasional: darat habis, eksploitasi laut Bluegreen itu pemetaan sumber daya laut 2000 digugat 2014 UU sektoral terpisah2 Praktik HP3 ditolak,penambangan di pulau2 kecil Ikan terukur dll

Paradigma regulasi, ie minerba, ciptakerja, pelemahan MK Aktor2 revolatif mau diganti Akar intoleransi adl perebutan sumber daya alam Visi keadilan dan perdamaian Kalau dg alam baik, dg manusia akan baik

Isu di timur mudah diframing Dijadikan konflik antar agama Peta, paradigma, laku perlu dimapping Kerjasama dg hutan kota Problem sampah Tambang raja thailand di sukabumi Tren baru:eksploitasi alam atas dasar potensi pariwisata Ie kasepuhan cipta gelar disebut kampung adat,tp

malah buka lahan baru Kasepuhan gelar alam Bukan lagi kampung adat, tapi eksploitasi desa wisata Dampaknya mjd kabupaten dg bencana terbanyak, banjir,longsor Evolusi: dalihnya perekonomian masyarakat

Bencana alam krn kapital Pabrik sarung dg batubara di pekalongan Warga hrs sapu flyash tiap hari Penyakit nafas dan kulit Sumur bercampur bau batubara Ktk maju ke pengadilan, kalah. Krn pemda tdk punya data Rekomendasi diberikan pd pihak yg py peran besar

Kesadaran palsu= kesejahteraan itu material Pdhl shrsnya Substance living Akses kualitas kuantitas terpenuhi, hrsnya cukup. Tdk hrs pendapatan tertentu

Kejahatan terstruktur oleh negara yg konon berkewajiban melindungi masyarakat Regulasi TGL berdasar pesanan kartel Penyusunan LKHS tdk turun lapangan, hanya riset meja Ie: Isu suni syiah, IUP diperpanjang

Yg kita lawan adl mafia Yg menjegal, gubernurnya sendiri dan kyai2. Juga problem ketahanan pangan Eksploitasi tanah shg tdk menghasilkan pangan maksimal

Ekstraksi air tanah dalam Jika tdk ada tata penggunaan air, juga bahaya Jika mengejar kuantitas, impact ke petani apakah sdh sejahtera






Daya dukung resource Hanya memenangkan kelompok2 kartel Emphasize: konflik2 intoleransi berputarnya di situ. ie: konflik 65 adlh konflik agraria Apakah kita py cukup resource utk beralih ke energi terbarukan?


Panduan rekomendasi: Strateginya? Siapa aktornya? Medan tempur/lokus advokasinya di mana Kaitannya dg 9 nilai gusdurian Penting utk kerja lintas sektor dg divisi2 lain yg beririsan Termasuk ketimpangan gender Approach ecofeminism ie: perempuan kendeng

Isu keberlanjutan ekologi, jika penting, maka apa yg hrs dilakukan? Hrs dibumikan bukan sekedar dibunyikan Ada represif stait aparatus,ada yg lewat pendidikan ie: dayak dimedikalisasi modern Respen, memindahkan dayak ke akses ekonomi pddkn Orba membangun narasi,spy pisah dg alam

UU HPH jika dikaitkan dg respen, atas nama kebersihan spy tdk ada penyakit menular dibuatkan unit2 rumah Shg dayak dipisahkan dr alam, budaya 10 km dibatasi depan belakang kanan kiri, keluar dr batas didor petugas Dayak disuruh menari Tapi lokusnya tdk dirawat Tanahnya digusur

Dijadikan sirkus Lokus utama kenapa mrk menari tdk pernah dirawat Narasi2 palsu seolah pemerintah peduli Alam sbg subyek hukum, diwakili komunitas lokal di norwegia, bisa jd inspirasi

Pahami narasi besar yg hrs dilawan adlh problem HULU

pahami program2/activism2.sbg bagian kecil yg bisa dilakukan

Jangan pesimis dlm melawan negara Jangan takut Trennya tdk hanya dibenturkan dg negara, bhkn antar kita Dihajar bukan oleh pemerintah, tapi oleh buzzer, sipil dll


Amplifikasi shg tdk sendirian Kalau ada kisah2 sukses best pratice, polanya spt apa, bisa diterapkan ke daerah2 lain

Gerakan lingkungan sering sekuler Tdk ada yg menyentuh budaya, agama Best practice: 32 titik tambang di jember, tinggal 3 Lewat revisi RTRW dari yg 30 thn jd 5 thn UU omnibuslaw Tekan pemerintah lewat tender ITS 2021 mulai Menyengketakan RTRW pemkab, butuh biaya banyak

Paradoksnya: pemerintah menyediakan ruang utk menggugat, tapi butuh biaya besar Advokasi kebijakan 2018 masy silo muncul surat edaran SDM. Masy pace, mulyorejo turun Surat dicabut Skrg sdh tdk ada titik tambang di silo

PR sekarang; Pemerintah menggoalkan kawasan ekonomi khusus, alasannya utk nelayan tapi sebenarnya ada Pabrik semen asiatik Mendampingi masy adat, ada kriminalisasi Ktk AMAN diminta jd penjamin, tdk mau Lembaga2 lokal maju Skrg masih was2 krn isu tambang antara dicabut dan tdk

Tergantung isu politik Dg swasta bisa chaos Tapi bgm dg PTPN yg byk koordinasi dg BLP moeldoko, produk unggulannya sawit Advokasi diubah, proses pendampingan Kalau sawit byk, 1 hari menyedot byk air Bgm melawan sawit dg komoditi yg sama Masy sepakat menanam jengkol

Isu agama tdk penting lagi ketika bicara soal hak Alat petani bukan cangkul, tapi lahan Kalau negara mau jamin, berikan haknya: tanah Proses pemetaan dulu Survei batas luar Sampai mana batas kawasan Overlay dg PTPN Tdk boleh ambil hak masyarakat

Kerjasama dg pemetaan partisipatif, dikerjakan oleh warga Pntimg krm warga lbh tahu wilayah, sejarah, lingkungan sekitarnya Sgt beda pemetaan partisipatif dan dari universitas Akurasi sosial itu penting Meski peta jadi tapi ada konflik sosial, apa fungsinya

Jengkol krn oraso perbukitan, jengkol sbg tanaman penyangga, cegah longsor Biaya murah Warga bisa sambil kerja yg lain Hutan tetap rimbun 1kg jengkol 27rb 1 pohon 10 kwintal Bandingkan dg sawit Kalau surplus jengkol, harganya turun PR Bgm putus rantai pasok, tengkulak

Bicara soal ekologi, sama dg bicara soal hak Syarat org sejahtera, dapat haknya Advokasi ekowisata Perbatasan toraja dan palopo Hidup dlm kawasan wisata alam Didorong utk mengeluarkan hak2 Implementasinya di HTR BTN

Akan panjang dan melelahkan Soal sukses atau tdk sukses diukur dg seberapa panjang nafas utk berjuang

Ujung2nya kita hanya bisa stimulan Aktornya adlh warga Hanya ada 2 kerja Aksi Refleksi Pemerintah: Blaming the victim Hari gini siapa mau kerja pro bono? Apalagi kasus terkait perdata. Panjang prosesnya.

butuh energi ekstra Tdk bisa melawan sendiri AMAN apa maunya ahmad nababan Apakah kita bisa mendampingi sampai proses hukum?

Apa yg buat kita mau kerja ini? Noken Jangan sampai jadi No can, maaf gak bisa Pro bono mulu, pdhl bokek. Siapa mau Apa yg bisa dan perlu kita lakukan?

Kita mau berdiri di mana? Advokasi? Lobi2 hukum? Regulasi? Kebijakan publik? Medsos? Petanya gimana, posisi kita di mana? Citizen lawsuit luar biasa melelahkan. Kalau tdk punya stamina, berat. Kadang menang, tapi tdk ada hasil apa2. 47 amdal via sengketa informasi publik

Jaringan2 kampus, lokal, nasional Pembagian tugas dan bgm kerjasamanya 3 leveling Grassroot Jejaring Kebijakan

Strategi: Pendampingan insentif Penguatan kapasitas (berjenjang) khusus advokasi Penguatan jejaring pendampingan hukum (itigasi) Ada spesific PIC divisi ekologi & segala jeroannya di tingkat nasional, korwil, lokal Kajian kurikulum keberlanjutan ekologi,infrastruktur,narsum

cara simpel, pakar2 ulama2 yg bisa bicara ekologi bisa dinaikkan Dari sisi agama, tafsir ekologi shg populer > sdh separoh jalan Punya kekuatan utk bicara pada grassroot yg sendhiko dhawuh kyai Pemetaan, siapa pemain depan samping belakang Perkuat discourse, basis kampus2

Menaikkan isu hrs hati2 Kita kencang, grassroot yg ditembak Perlu forum menyambung pengetahuan Strategic plan2 yg perlu dibangun Penguatan kapasitas dakwah teologis Perusahaan bisa order naskah akademik Evidence based,jd saksi ahli CSO,kampus,blasting bareng pengaruhi diskursif

Tanggalkan bendera lembaga masing2, naikkan dg bendera satu lembaga bareng2 Posisi GD bisa sbg penyeimbang? Bisa bantu warga saat lawan negara tapi juga bisa bantu negara ktk lawan LN? Jgn sampai slipery sloop Dialektika penting tapi jgn sampai tdk berpihak pd korban

Kerjasama2 dg LSM2 Utk memperpanjang gerakan menjaga alam Kita adlh NGO (next government organisation) Bisa jd panglima, krn mengikut banyak simpul. Akademis, govt, aktifis, grassroot dll

Medan tempur/lokus Makro: memetakan isu/konflik yg berbasis keterkaitan keberlanjutan ekologi Pemerintah tdk pernah bicara soal HULU. Bagi2 sertifikat tapi tdk cari tahu siapa yg sbnrnya punya lahan

Paling tidak, literasi ekologi merata ke semua Perspektif org thd lingkungan= pribumisasi islam Menyekolahkan kader2 utk ikut PKPA shg punya resource yg bisa bicara lawan 5 organ pemerintah Sayangnya tdk ada proses lanjutan Hrs mobilisasi org agar isu terus naik Aksi2 konkrit

Irisan GD banyak sekali. Kita mewarisi, shg sbnrnya tdk perlu pusing GD punya integritas dan kredibilitas With or without funding, tetap bisa jalan

Lokus makro: Menerjemahkan hasil pemetaan mjd rencana strategis yg bisa diimplementasikan ke tingkat tapak Lokus mikro: Menerjemahkan rencana strategis mjd aksi langsung berbasis kondisi & kebutuhan wilayah masing2

Lokus mikro: Mendokumentasikan proses pengalaman belajar (cerita sukses & kegagalan) sbg bahan refleksi bersama

Lokus makro:

Memperkuat jejaring gerakan ekologi di tingkat nasional Lokus mikro: Memperkuat jejaring gerakan ekologi di tingkat lokal

Nilai2 GD terkait Spiritual mental - 1 2 3 Politikal - 4 5 6 Material, sumber daya - 7 8 9

Dulu GD ditumbangkan oleh orang2 kartel sawit ini



Post Navi

Posting Komentar

0 Komentar